20 Juni 2008

Hasil UN SMP/Mts Jatim
TINGKAT KETIDAKLULUSAN CAPAI 15.452 SISWA
Jumat, 20 Juni 2008 15:00:32

Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan MTs di Jatim yang secara resmi diumumkan Sabtu (21/6), menunjukkan tingkat ketidaklulusan mencapai 15.452 siswa atau 3,20% dari 483.091 jumlah siswa yang ikut dalam UN SMP/Mts 2007/2008.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Jatim, Dr Rasiyo MSi di kantornya, Jumat (20/6) siang mengatakan, jumlah ketidaklulusan siswa Jatim tahun ini menurun, hal ini jika dilihat dari total jumlah siswa yang mengikuti ujian. Tahun sebelumnya, jumlah ketidaklulusan siswa Jatim mencapai 17.588 siswa atau 3,69% dari 477.186 siswa, sedangkan tahun ini mencapai 15.452 siswa. “Secara presentasi, jumlah ketidaklulusan siswa Jatim menurun signifikan, meskipun jumlah siswa yang tidak lulus banyak, namun jumlah peserta Ujian Nasional juga banyak,” katanya.
Berdasarkan data Dinas P dan K Jatim yang diserahkan kepada setiap kabupaten/kota Jumat (20/6) siang, secara rinci dapat dilihat untuk siswa SMP, jumlah ketidaklulusan mencapai 11.520 siswa atau 3,33% dari jumlah peserta 346.424 siswa. Sedangkan tingkat MTs, ketidaklulusan mencapai 3.932 siswa atau 2,88% dari total 136.667 siswa.
Untuk peringkat 10 besar kabupaten/kota terbaik di Jatim, yakni Pamekasan, Tulungagung, Lamongan, Bangkalan, Sidoarjo, Gresik, Sumenep, Sampang, Situbondo, dan Kabupaten Pasuruan. Dan lembaga atau sekolah terbaik, yakni SMP Negeri 1 Lamongan, SMP Negeri 1 Tuban, SMP Negeri 2 Arusbaya Bangkalan, serta SMP Negeri 1 Tulungangung.
Sementara itu, lima siswa terbaik Jatim diraih Riska Wakhidatussolihin dari SMP Negeri 1 Tulungagung dengan nilai 38,90, peringkat dua Febri Andika Putra Basuki dari SMP Negeri 1 Tulungagung nilai 38,80, M Ali Alfian dari SMP Negeri 1 Lamongan nilai 38.80, Jaco Nobel Leo Kristi dari SMP Ngeri 1 Blitar nilai 38,75, dan Fani Arif Romadhoni dari SMP Negeri 1 Lamongan dengan nilai 38,75.
Menurut Rasiyo, banyaknya siswa serta lembaga di luar kota besar yang memperoleh nilai terbaik dikarenakan faktor ketenangan dalam mengerjakan serta belajar. Selain itu, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di daerah tidak kalah dengan di kota besar, artinya siswa yang berada di daerah tidak usah berkecil hati dalam hal pendidikan, sebab hasil menunjukkan bahwa mereka lebih unggul.

Dikutip dari :
Dinas Infokom Propinsi Jawa Timur

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Terkini

Get updates